Minggu, 06 Maret 2011

Without You (2)


Riva, Arka, dan Chika berada di kantin, ketika jam istirahat. Dan hari ini, Arka akan mentraktir mereka sebagai perayaan hari ulang tahunnya. Tapi melihat sikap Riva dan Chika yang dari tadi diam, Arka pun menjadi bingung.
“ Kalian berantem ya?” Tanya Arka sambil memandangi dua cewek yang duduk di depannya dengan tatapan heran.
Riva dan Chika saling berpandangan. Lalu mereka berdua dengan kompak menggeleng.
“ Atau kalian marah… karena aku nggak traktir kalian di kafe terkenal atau di restoran mewah?”
“ Emang kamu pikir, kita itu matre apa?” Ucap Chika yang paling anti kalo dibilangin cewek matre.
“ Terus?”
“ Nggak ada pa-pa kok” Kata Riva sambil tersenyum yang terlihat dipaksa.
“ Ya udah… ada masalah atau tidak, pokoknya kalian nggak boleh kayak begini. Nggak enak diliat tahu apalagi di hari bahagiaku” kata Arka sambil memasukkan somay ukuran gede ke dalam mulutnya dan menatap kesal dua cewek yang ada di depannya.

Saat Arka pergi membayar makanan ke ibu kantin, tinggal Riva dan Chika pun berdua. Mereka saling diam kayak orang nggak saling kenal. Sampai kemudian Riva bicara memecah keheningan diantara mereka.
“ Kenapa nggak bilang kalo dia kembali?”
“ Maaf, Va. Tapi, aku juga baru tahu kemarin. Saat aku datang ke rumahnya Om Dayat” Kata Chika yang tak lain adalah sepupunya Putra.
“ Kenapa dia kembali? Bukannya kamu bilang, dia nggak mau balik lagi”
“ Aku kira juga begitu, karena Om Dayat sendiri yang bilang kalo Putra nggak akan balik lagi”
“ Tapi… Sekarang aku nggak tahu apa yang harus kulakukan dan aku harus bersikap kayak gimana?” Kata Riva dengan sedih.
Arka yang tadinya udah selesai membayar dan bermaksud ke tempat Riva dan Chika, langsung mengurungkan niatnya saat melihat mereka sedang bicara serius. Menurutnya, lebih baik kedua sahabat itu bicara berdua. Ia pun hanya berdiri di dekat Bu kantin membuat Bu kantin terheran.

Selasa, 01 Maret 2011

Without you (1)


Saat Riva memasuki ruang makan, lagi – lagi ia harus melihat adegan romantis di depannya yang menurutnya cukup lebay itu. Yang diperankan oleh Pak Tama dan Bu Dini yang tak lain adalah kedua orang tuanya sendiri. Bagi semua orang yang mengenal kedua orang tua Riva pasti akan setuju kalo mereka itu dinobatkan sebagai Pasangan terlebay.
“ Maafin… mama ya, pa. Mama nggak bisa masak buat papa. Mama nggak bisa jadi istri yang baik” Kata Bu Dini dengan muka bersalah yang udah kayak mau nangis.
“ Ya ampun, mama. Walaupun mama tidak bisa masak, tapi bagi papa, mama adalah istri terbaik di dunia ini” kata Pak Tama sambil memegang tangan istrinya.
“ Papa…” Kata Bu Dini dengan mata berbinar-binar.
“ Mama…”
“ Membosankan” Kata Kaka dengan nada kesal tanpa melihat ke arah Pak Tama dan Bu Dini.